Hal yang cukup menjadi ciri khas dari hidup di desa adalah gotong royong. Gotong royong merupakan bentuk kepedulian atau keprihatinan seseorang terhadap orang lain, sehingga ia rela memberikan waktu, tenaga dan pikirannya untuk orang lain. Gotong royong sudah menjadi budaya bagi masyarakat Indonesia. Hampir segala sesuatu dikerjakan secara bersama-sama. Budaya ini masih dipegang oleh masyarakat desa pada umumnya.
Desa Natai Raya terletak di Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah. Desa ini terbentuk sejak tahun 1996 yang semula pada tahun 1985 merupakan wilayah transmigrasi.
Setiap tahun desa ini rutin menggelar acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Desa maupun HUT Kemerdekaan RI. Sebelum acara digelar, dibentuk panitia yang proses pemilihannya dengan cara musyawarah. Kegiatan-kegiatan pendukung untuk meramaikan HUT dilaksanakan oleh panitia. Berbagai kegiatan lomba tercipta untuk mempererat persaudaraan antar masyarakat. Pada malam puncak HUT, seluruh warga bersama-sama mengikuti acara syukuran di balai desa.
Selain perayaan HUT Desa yang dilaksanakan pada bulan Maret setiap tahunnya, juga dilaksanakan syukuran peringatan kedatangan transmigrasi yang selisih beberapa hari sebelum HUT Desa dirayakan.
Pemerintah Desa Natai Raya juga rutin menggelar kegiatan lomba kebersihan antar RT. Kegiatan ini paling utama dilaksanakan bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia pada bulan agustus. Dalam pelaksanaan kegiatan lomba, masyarakat bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar agar menjadi bersih dan indah. Tak hanya siang hari, masyarakat juga menghias lingkungan agar nampak indah pada malam harinya.
Ibu-ibu di Desa Natai Raya juga turut serta melaksanakan gotong royong, salah satunya dengan menanam toga. Kebun toga dapat ditemui di setiap RT di desa ini yang dimotori oleh ibu-ibu PKK Desa Natai Raya.
Tak jarang, manfaatnya dapat dirasakan dalam setiap momen. Salah satunya saat seremoni sebuah acara yang digelar di desa. Melalui bazar, jamu-jamu dari hasil olahan toga tersebut dapat diproduksi dan dipasarkan dalam bentuk kemasan.
![]()
Sebelum memasuki musim hujan, Kepala Desa beserta masyarakat melaksanakan pembersihan dan pelebaran parit menuju rawa, hal ini dilakukan agar mampu menampung debet air pada saat curah hujan tinggi.
![]()
Bupati Kotawaringin Barat juga pernah turut serta bergotong royong bersama warga dalam rangka melaksanakan Giat Jumat Bersih. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kotawaringin Barat Hj. Nurhidayah S.H., M.H. menyampaikan kepada masyarakat bahwa dalam kegiatan gotong royong bersama seperti ini ada 3 manfaat yang didapat diantaranya silaturahmi, kesehatan dan lingkungan menjadi asri.
Budaya gotong royong di Desa Natai Raya juga mendapat apresiasi dari pemerintah yaitu dengan memperoleh Penghargaan Pelaksanaan Lomba Gotong Royong Masyarakat Desa (GRMD) Terbaik Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018.
Selain dari segi kebersihan lingkungan, kegotongroyongan warga Desa Natai Raya juga terjalin dari segi sosial, ekonomi, dan budaya, hal ini sangat nampak disaat situasi seperti ini. Pada pandemi Virus Corona yang saat ini sedang terjadi, warga saling bahu membahu untuk memutus mata rantai COVID-19 supaya tidak masuk ke wilayah Desa.
![]()
Salah satu yang dilakukan adalah dengan menutup seluruh akses masuk jalan desa, kecuali jalan utama yang selalu dijaga secara bergiliran yang terbagi menjadi 3 shift dalam 24 jam.
![]()
Kecintaan warga terhadap Desa Natai Raya sangat terasa disaat kondisi sulit seperti yang tengah kita hadapi, wujud kecintaan tersebut diciptakan dengan suasana aman dan damai dengan selalu memperhatikan kebersihan lingkungan serta kebersihan diri, dengan rajin mencuci tangan setiap masuk ke wilayah desa.
Tak jarang, bantuan warga datang ke posko Relawan COVID-19 yang berada di pintu gerbang utama desa, baik itu berupa makanan ringan, hingga makanan pokok sebagai bentuk dukungan. Selain itu juga bantuan dari ibu-ibu PKK dalam membagi jamu secara gratis kepada warga serta gerakan 1.000 masker yang didanai oleh para donatur.
Memasuki bulan ramadhan, tak melunturkan semangat warga dalam menjaga posko utama. Dengan adanya bantuan takjil, santapan untuk berbuka puasa, serta bantuan lainnya yang sangat diperlukan.
Hingga kini, warga Desa Natai Raya saling rukun satu sama lain dan selalu menjaga sikap kegotongroyongan, dan itu tak terlepas dari sesepuh desa yang selalu mengayomi pemuda penerus generasi dalam melanjutkan kemajuan desa selanjutnya.